Acara pesta masyarakat di Garut usai kacau, disampaikan 3 orang wafat

Aktivitas Acara pesta Masyarakat Garut serangkaian acara pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Besar putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai kacau saat jadwal selingan dan makan gratis yang diadakan di Alun-Alun Garut dan Pendopo Kabupaten Garut, Jumat.

Massa dari beragam kelompok masyarakat telah berkerubung padati teritori tempat diadakannya Pentas Selingan Masyarakat, dan terjadi kekacauan berdesak-desakan di gerbang khusus masuk teritori Pendopo.

Karena sama-sama berdesak-desakan di gerbang itu situasi tidak termonitor mengakibatkan beberapa beberapa anak atau dewasa bersusun dan terjadi kekacauan di gerbang dengan pengamanan aparat kepolisian, dan Satpol PP.

Salah seorang masyarakat Aef (55) menjelaskan keadaan disekitaran Alun-Alun Garut telah ramai saat sebelum jumatan, dan sesudah aktivitas jumatan masyarakat makin berdesak-desakan di teritori gerbang khusus masuk Pendopo Garut.

“Telah penuh, ramai, sama-sama berdesak-desakan,” kata Aef.

Kekacauan itu mengakibatkan beberapa masyarakat tidak sadarkan diri, dan diselamatkan oleh aparatur keamanan, atau petugas klinis yang telah menjaga di teritori tersebut.

Disampaikan kejadian itu mengakibatkan 3 orang wafat, berkaitan jati dirinya berdasar informasi yang digabungkan di Rumah Sakit Umum Wilayah Dr Slamet Garut yaitu seorang anak umur 8 tahun Vania Aprilia masyarakat Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, selanjutnya Dewi Jubaeda (61), dan seorang anggota Polres Garut Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

Orangtua dari anak yang wafat, Mela Puri benarkan anaknya menjadi korban dalam kekacauan di teritori Pendopo Garut, dan sekarang ini telah di Rumah Sakit Umum Dr Slamet Garut.

“Iya, anak aku (meninggal),” kata Mela di RSUD dr Slamet Garut.

Walau terjadi kekacauan dan memunculkan korban jiwa, aktivitas jagat hiburan tetap kelihatan berjalan menyanyikan beberapa lagu di teritori Alun-Alun Garut.

Post Comment